YOGYAKARTA.ex-pose.biz.id– Bentrokan antara suporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta yang terjadi di sejumlah titik pada Minggu (24/8/2025) malam akhirnya dijelaskan pihak kepolisian. Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, menyebut kericuhan berawal dari insiden bus rombongan Persib yang menyerempet salah seorang suporter PSIM di kawasan Simpang Empat Pingit.
Menurut Gandung, sebenarnya kedua pihak sempat sepakat damai. Suporter Persib bahkan sudah memberikan uang ganti rugi sebesar Rp2,5 juta untuk biaya pengobatan korban. Namun, masih ada kelompok yang tidak puas sehingga memicu keributan di lokasi lain.
“Sudah ada kesepakatan damai di tempat kejadian. Namun insiden itu kemudian merembet ke kawasan Parkir Ngabean karena ada pihak yang tidak menerima,” jelasnya saat ditemui, Senin (25/8).
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menambahkan bahwa sejak awal pertandingan PSIM melawan Persib di Stadion Sultan Agung, Bantul, sudah diputuskan hanya boleh dihadiri suporter tuan rumah. Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi pada 21 Agustus 2025 bersama panitia pelaksana, kepolisian, serta perwakilan suporter Brajamusti dan Maident.
“Dalam rapat disepakati tiket hanya untuk suporter PSIM karena PSSI belum mencabut larangan kehadiran suporter tim tamu. Panpel juga sudah mengimbau agar suporter Persib tidak hadir di stadion,” tegasnya.
Namun, kenyataannya sejumlah suporter Persib tetap hadir di Stadion Sultan Agung. Meski sempat terjadi ketegangan, situasi berhasil dikendalikan aparat. Petugas kemudian mengevakuasi rombongan suporter Persib dengan truk Dalmas.
Kericuhan berlanjut sekitar pukul 21.00 WIB di Simpang Empat Pingit, ketika seorang suporter PSIM terserempet bus rombongan Persib dan harus mendapat perawatan di RS Bethesda. Insiden ini memicu reaksi lanjutan hingga mengakibatkan pengerusakan satu unit bus dan satu mobil Hiace milik suporter Persib di Parkiran Ngabean.
“Petugas gabungan langsung bergerak mengevakuasi suporter Persib yang berada di dalam bus ke Mako Polresta Yogyakarta untuk mencegah bentrokan lebih luas,” pungkas Ihsan.(tim/red)
Posting Komentar