Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, GMNI menegaskan bahwa kemerdekaan sejati belum selesai selama masih ada rakyat yang tertindas, pendidikan yang belum merata, lapangan pekerjaan yang terbatas, serta keadilan sosial yang belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Ketua Umum DPP GMNI, Sujahri Somar, didampingi Sekretaris Jenderal, Amir Mahfut, menyerukan agar seluruh kader dan elemen bangsa bersatu menuntaskan cita-cita proklamasi.
“Kemerdekaan bukanlah akhir, melainkan jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. Kami, kader-kader marhaenis, siap menjadi garda terdepan menjaga kedaulatan bangsa,” tegas Sujahri.
GMNI juga menyatakan penolakannya terhadap segala bentuk penjajahan gaya baru, praktik oligarki yang menindas, dan kepentingan sempit yang dinilai dapat memecah belah persatuan nasional. Organisasi ini menegaskan komitmennya untuk menjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil.
Di akhir pernyataannya, DPP GMNI mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membulatkan tekad dan mengobarkan semangat perjuangan yang diwariskan para pendiri bangsa.
“Kemerdekaan bukan milik segelintir orang, tetapi hak seluruh rakyat Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Merdeka! Marhaen bangkit, Indonesia maju!” seru Amir Mahfut.
(raden hernawan)

Posting Komentar