Simulasi Longsor di Agrowisata Klino: 57 Wisatawan Terlibat, 2 Korban Luka Berat, Termasuk Ibu Hamil


BOJONEGORO | Satupena.my.id – Sabtu, 3 Agustus 2025
Suasana panik menyelimuti kawasan Agrowisata Desa Klino, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, saat terjadi longsor mendadak yang membuat puluhan pengunjung berlarian menyelamatkan diri.

Petugas keamanan yang berpatroli sigap merespons situasi dengan menghubungi pos keamanan melalui radio HT. Tim penolong dikerahkan ke lokasi bencana. Dalam proses evakuasi, ditemukan satu korban mengalami patah tulang tangan dan segera dimintakan penanganan medis.

Tak lama berselang, ditemukan korban kedua seorang ibu hamil yang mengalami pendarahan cukup parah dan tampak kesulitan berdiri. Ia segera dievakuasi oleh tim medis dengan ambulans menuju fasilitas kesehatan terdekat.

Kepala Keamanan Agrowisata Klino, Pak Bo, menyampaikan bahwa total pengunjung saat kejadian berjumlah 57 orang. Dari jumlah tersebut, 2 orang mengalami luka berat dan sisanya selamat.


“Korban luka berat yakni satu orang patah tulang dan satu ibu hamil mengalami pendarahan. Sisanya 55 wisatawan berhasil selamat," ujar Pak Bo.

Namun ternyata, kejadian tersebut bukan bencana sungguhan, melainkan sebuah simulasi siaga bencana yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) kelompok 21 dari Universitas Bojonegoro (Unigoro).

Simulasi bertajuk Siaga Wisata Aman Bencana (SiWANA) itu dirancang sebagai bentuk pelatihan tanggap darurat bagi masyarakat dan pengelola wisata. Kegiatan ini melibatkan 30 warga Klino dari berbagai unsur. Sebelumnya, warga telah menerima pelatihan dasar kebencanaan dari narasumber Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.

Ketua KKN-TK 21, Bilqis Ghoniya Zuhrufa, menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan selama dua hari penuh.

“Semoga praktik simulasi ini bisa memberikan dampak positif terhadap pengelolaan wisata desa, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana,” ujar Bilqis.

Simulasi ini menjadi bagian dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat serta mendorong penguatan kapasitas desa dalam menghadapi situasi darurat, khususnya di kawasan wisata yang rawan bencana alam seperti tanah longsor.

0/Post a Comment/Comments