Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Tandyo menyampaikan permohonan maaf sekaligus penghargaan kepada seluruh jajaran TNI AD atas dukungan dan kerja sama selama masa tugasnya sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
“Saya mohon maaf apabila dalam perbuatan, tutur kata, tingkah laku, dan juga bila belum bisa berkontribusi secara maksimal terhadap TNI Angkatan Darat. Jika ada karya yang dihasilkan, itu adalah hasil kerja bersama, karena tidak ada satu pun produk yang lahir dari kerja seorang diri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Panglima TNI menegaskan pentingnya komitmen prajurit dalam memperkuat sistem pertahanan negara, yang sejalan dengan program Presiden RI Prabowo Subianto melalui pembentukan dan pemekaran satuan TNI.
“Kita memiliki Sishankamrata dengan doktrin turunannya, yaitu sistem pertahanan pulau-pulau besar dan gugusan pulau strategis yang harus kita bangun bersama. Hal ini terbukti, dalam 390 hari masa kepemimpinan Presiden RI, mampu diwujudkan pembangunan 100 batalyon baru. Inilah implementasi nyata dari Sishankamrata,” tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan penghormatan dan penciuman Panji TNI AD Kartika Eka Pakci oleh Wakil Panglima TNI. Prosesi tersebut menjadi simbol pengabdian, loyalitas, serta tekad menjaga kejayaan TNI Angkatan Darat, sekaligus menegaskan bahwa setiap langkah prajurit berpulang pada komitmen menjaga kehormatan bangsa.
Tradisi pengantaran tugas ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud penghormatan atas dedikasi Jenderal TNI Tandyo Budi Revita selama menjabat sebagai Wakasad. Suasana penuh kekeluargaan mencerminkan soliditas dan jiwa korsa, sekaligus menegaskan bahwa estafet kepemimpinan TNI selalu dilandasi semangat kebersamaan, loyalitas, dan pengabdian demi kedaulatan NKRI.(*)
Posting Komentar