Ex-pose.biz.id - SUMENEP — Komunitas Pemerhati Artis Musik Dangdut Sumenep (PAMDAS), yang bernaung di bawah Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus menunjukkan eksistensinya tidak hanya di dunia hiburan, tetapi juga dalam kegiatan sosial kemanusiaan.
Melalui berbagai kegiatan amal dan pertunjukan musik, PAMDAS berhasil menggalang donasi sebesar Rp79.442.500 untuk disalurkan kepada anak yatim dan kaum duafa di wilayah Kabupaten Sumenep.
Langkah ini menjadi bukti bahwa musik dangdut bukan sekadar hiburan dan goyangan, melainkan sarat makna sosial serta semangat gotong royong yang menginspirasi masyarakat.
Salah satu pemerhati musik dangdut sekaligus pelaku usaha asal Kecamatan Manding, Juma’in atau yang akrab disapa Ke Ramok, memberikan apresiasi tinggi atas gerakan sosial tersebut.
“Saya salut dengan teman-teman PAMDAS. Mereka tidak hanya menghibur lewat musik dangdut, tapi juga menunjukkan kepedulian luar biasa kepada anak yatim dan duafa. Ini bukti bahwa komunitas musik punya peran sosial besar,” ujar Ke Ramok, Kamis (13/11/2025).
Lebih lanjut, Ke Ramok menegaskan dirinya menolak keras jika musik dangdut ditiadakan, karena keberadaannya justru membawa dampak positif bagi masyarakat dan citra daerah.
“Musik dangdut bisa mengangkat nama Kabupaten Sumenep di tingkat regional bahkan nasional. Komunitas seperti PAMDAS ini membuktikan bahwa musik bisa menjadi sarana solidaritas sosial. Ini kebanggaan bagi kita semua,” tambahnya.
Ke depan, PAMDAS berencana menggandeng sejumlah pelaku usaha lokal serta pemerhati musik di Sumenep untuk memperluas kegiatan sosial mereka. Selain mempererat silaturahmi antarpecinta dangdut, langkah ini diharapkan memperkuat peran komunitas seni sebagai motor solidaritas sosial di tengah masyarakat. (Tim/red)
Posting Komentar